djeNews.co – Simalungun
Puluhan tahun jalan tak kunjung di perbaiki, ratusan warga di dua kecamatan di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, melakukan aksi blokade dan demonstrasi dan jiarah kubur di lokasi jalanan yang rusak.
Ratusan warga yang berdemo ini yakni warga Kecamatan Bandar Huluan dan warga dari Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun. Aksi unjuk rasa warga ini di lakukan di lokasi Jalan Besar Bahapal, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Kamis ( 05/12/2024) .
Dalam orasinya, para pendemo menyebutkan, aksi ini di lakukan akibat dari rasa kekecewaan masyarakat terhadap pemerintahan Kabupaten Simalungun yang melakukan pembiaran terhadap akses jalan utama lintasan bagi warga, yang sudah kupak kapik sepanjang puluhan kilometer, dan telah berlangsung selama puluhan tahun.
Pantauan di lokasi, tampak ratusan warga yang turun kejalan, selain menyampaikan orasi nya, juga melakukan aksi blokade dengan menutup jalan menggunakan ban bekas serta memalangkan mobil ditengah jalan, serta membuat gundukan tanah seperti makam lengkap dengan nisan orang mati, ditengah jalan rusak.
Akibat aksi blokade yang di lakukan oleh warga ini, mengakibatkan kemacetan panjang di sekitar lokasi hingga beberapa jam lamanya. Ditemui di lokasi, anggota DPRD Simalungun ,Sekar Sari Damanik dari Partai gerindra yang hadir bersama warga menyebutkan, ia sengaja hadir ditengah tengah masyarakat yang sedang melaksanakan aksi untuk menenangkan masyarakat yang mulai terpancing emosi akibat ketidak hadiran Pemerintahan Daerah menemui para pendemo.
Sekar mengajak agar masyarakat melakukan aksi secara damai dan tidak terpancing emosi, “Saya selaku wakil rakyat dari dapil ini berharap masyarakat menyampaikan aspirasi secara damai dan tidak mengganggu ketertiban umum,saya berjanji akan membawa aspirasi masyarakat ini dalam rapat di DPRD Simalungun,ujar Sekar.
Sementara itu, Wahyudi selaku koordinator aksi mengatakan, aksi ini merupakan bentuk dari rasa kekecewaan masyarakat selama puluhan tahun yang menikmati jalan kupak kapik di Kecamatan Bandar Huluan menuju Kecamatan Dolok Batu Nanggar dan sebaliknya.
“ Puluhan tahun jalanan ini rusak, akibatnya masyarakat sangat sulit untuk melakukan aktivitas sehari hari, terutama dalam mengangkut hasil pertanian warga dan juga anak anak kami para pelajar yang menggunakan jalur lintasan ini setiap hari”, ungkap Wahyudi.
Menurutnya, pemerintah tutup mata selama kurang lebih 25 tahun lama nya dan melakukan pembiaran terhadap kerusakan jalan tersebut, bahkan akibat kerusakan jalan ini banyak diantara warga yang mengalami kecelakaan.
“Kami sudah berulang kali menyampaikan kerusakan jalan ini kepada pemerintah daerah , namun tak kunjung di perbaiki. Sering sekali, warga mengalami kecelakaan di jalan ini, terlebih di saat musim penghujan tiba seperti saat sekarang ini”, tutupnya.
Usai melakukan orasi dan menyampaikan aksinya sekitar dua jam lebih, para pendemo kemudian membubarkan diri dengan tertib, dan mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi, bila tuntuntan mereka tidak segera di sikapi oleh pemerintah daerah.
Sementara itu Camat Bandar Huluan Akbar Siregar berupaya mendatangai para warga untuk menenangkan situasi tetapi upaya tersebut justru mendapatkan penolakan dari para warga yang tersulut emosi. Guna menghindari bentrokan, dan Camat pun kemudian meninggalkan lokasi aksi para pendemo.
Tampak dilokasi pihak Kepolisian Polres Simalungun Dan petugas dari Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun hingga pukul 17.00 WIB sore tadi, masih terlihat berjibaku mengamankan aksi masyarakat dari Dua Kecamatan yang masih berlanjut tersebut. ( Fer)