djeNews – Simalungun
Cuaca ekstrem, puluhan hektar Kawasan hutan disekitaran Gunung Sipiso-piso, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara hangus dilalap sijago merah, Kamis (18/7/2024). Menurut informasi, sumber api berasal dari kawasan Kabupaten Simalungun, tepatnya di Dusun Hopoan, Nagori Sinar Naga Mariah, Kecamatan Pematang Silima Huta, peristiwa kebakaran ini terjadi sekira Pukul 11.30 WIB.
Musim kemarau berkepanjangan yang terjadi beberapa waktu terakhir menjadi faktor penyebab kebakaran. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu warga Sitape tape Ros boru Barus, “Saat ini kan musim panas, jadi daun-daun kering mudah terbakar,” katanya.
Ia mengatakan memang setiap musim kemarau di bulan Juni, lahan di kawasan hutan Gunung Sipiso-piso selalu terbakar. Namun api selalu bermula dari wilayah Simalungun dan merembet hingga ke wilayah dataran Tanah Karo.
“Setiap musim panas pasti kebakaran, memang nggak setiap tahun bang, paling dua sampai tiga bulan. Itu saja yang perlu dijaga,” pungksanya dengan nada kesal.
Sementara itu, Danramil Saribudolok Kapten Inf Binsar Panjaitan saat dikonfirmasi Kamis Malam ( 18/072024) elmenyebutkan, petugas dari Polsek Seribudolok, Anggota Koramil Saribudolok , BPBD Simalungun dibantu warga bergerak cepat membantu pemadaman api dengan melibaykan satu unit mobil damkar.
“Untuk saat ini puluhan masyarakat dan juga petugas gabungan masih terus terus melakukan pemantauan dan berupaya memadamkan api. Mengingat Sampai saat ini api masih menyala, berhubung angin kencang dan kendala di lapangan medannya cukup terjal sehingga menyulitkan petugas memadamkan api”, sebutnya.
Kapten Inf Binsar Panjaitan mengimbau masyarakat sekitar untuk tetap waspada dan siaga guna mengantisipasi terjadinya kebakaran di sekitar lokasi, mengingat saat ini sedang musim kemarau yang rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan yang dapat merembet ke perladangan hingga ke pemukiman warga.
“Kami mengimbau agar warga tetap waspada, mengingat sewaktu waktu api dapat merembet hingga perladangan dan pemukiman warga, meningat cuaca ekstrem sepeti sekarang ini”, tutupnya ( Dj – Sakeus Tarigan )