djeNews.co – Simalungun
Warga Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara mendadak geger, seorang perempuan ditemukan tewas dengan kondisi bugil ditemukan mengambang disaluran irigasi.
Peristiwa temuan mayat ini sontak membuat warga Huta II Nagori Bandar Siantar, dan Huta IV Nagori Dolok Malela mendadak heboh.
Setelah di identifikasi petugas Polsek Bangun yang tiba dilokasi pasca penemuan mayat ini, korban di ketahui Mega Pertiwi, seorang ibu rumah tangga berusia 32 tahun.
Kasus penemuan mayat ini ditemukan oleh Sumardi alias Bolo ( 35 ) penduduk setempat yang sedang melintas di tkp.
Kapolsek Bangun AKP Esron Siahaan menyebutkan, saat melintas di lokasi kejadian saksi mata mencium aroma tidak sedap yang membuatnya penasaran untuk menelusuri sumbernya.
” Setelah mencari asal aroma tak sedap tersebut, saksi mata kaget melihat jasad korban mengambang disaluran irigasi dengan kondisi bugil di antara dedaunan dan sampah yang menggenang di irigasi”, ungkap AKP Esron.
Sumardi segera mencari bantuan dari warga sekitar, termasuk Jupri, 63 tahun, yang kemudian menyebarkan berita ini kepada warga lainnya. Dalam waktu singkat, warga sekitar berbondong-bondong menuju lokasi untuk melihat langsung kejadian tersebut. Di tempat kejadian perkara (TKP), warga menutupi mayat dengan daun pisang sebagai bentuk penghormatan sembari menunggu aparat kepolisian datang.
Dilanjutkan AKP Esron Siahaan, bahwa dari hasil pemeriksaan medis tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Mega Pertiwi yang memperkuat dugaan bahwa kematiannya bukan akibat tindak pidana.
” Dugaan ini semakin kuat setelah polisi memintaj keterangan pihak keluarga korban yang menyebutkan bahwa almarhum menderita penyakit epilepsi selama dua tahun terakhir”, imbuh nya.
Esron memaparkan , dari Menurut keterangan kedua orang tua korban Satiran dan Sumiati, korban menghilang sejak hari Jumat kemarin ( 9 /08/2024) usai mengantarkan anaknya ke sekolah.
” Saat korban menghilang, pihak keluarga merasa khawatir namun tidak langsung melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepolisian, karena mengira Mega pergi ke rumah bibinya di Tebing Tinggi untuk mencari pekerjaan”, sebutnya.
Usai melakukan olah TKP, pihak keluarga menyatakan tidak melakukan visum et repertum dan menganggap kejadian ini sebagai musibah mengingat riwayat penyakit korban dan membawa Jenazah korban dibawa ke rumah duka di Huta IV Nagori Dolok Malela untuk disemayamkan sebelum di makamkan.
Kapolsek Bangun, AKP Esron Siahaan, menyebutkan bahwa kasus ini ditutup sebagai kasus non-pidana, mengingat tidak adanya indikasi kekerasan yang terjadi terhadap korban. ( dj )